bukan tentang "Ainun dan Habibi"

hari ini, untuk yang kedua kalianya diajakin nonton film Ainun Habibie. sama seperti saat nonton yang pertama, tetap nangis, dan mengharu biru. yah, karena memang ceritanya tetap sama. sebenarnya yang saya posting kali ini bukan masalah film ainun habibie, ini masalah pemainnya, Reza Rahadian.

aku sudah kehabisan kata-kata, intinya, hari ini, malam ini, aku hampir memeluk dan dipeluk Reza Rahadian. haha, gede rasa. tabi bener. bahkan sebenarnya badanku sudah tepat dengan jarak 1 jengkal telapak tangan didepannya, dan dia juga tepat berada dihadapanku.
dia kasih senyum yang lebar ke aku. oh Tuhan, aku tidak menyangka dia seganteng itu. aku masih bisa mencium wangi badannya, walaupun terlihat agak cape, dia terlihat semangat. ada loh aku rekam videonya di hendi, tapi berhubung size dan jaringan yang teler, nanti aku unggah belakangan ~ lalalaa



sangat senang dengan waktu yang singkat ini.

terimakasih ya Allah sudah mempertemukan saya untuk Reza Rahardian dan Reza Rahardian untuk saya malam ini :D


adakah yang tau

Dulu, aku sering bingung bagai mana kita, orang yang dari latar belakang dan tempat yang berbeda bisa bersatu. sekarang, sudah masuk tahun ke-3, aku masih saja tetap bingung. bahkan kali ini kebingunganku berubah menjadi takut. berubah menjadi, apakah kita dari latar belakang yang berbeda, tempat yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, dan segala hal yang selalu berbeda, bisa bertahan? yah sampai setidaknya memasuki tahun ke-300 tapi semoga ini hingga kahir hayat.

Mana yang lebih miskin?


Dapat foto ini dari salah satu teman di facebook dari India. serius, ini bukan hal sepele. menurut kalian mana yang Lebih Miskin?

Abah oh Abah

Senin, 14 januari 2012

Halo bah, apa kabarmu disana?
apakah kau nyaman disana bah? sehat? apa kau baik-baik saja bah?
semoga saja kau selalu dalam keadaan yang baik sebaik-baiknya :) 

aku bingung ingin membicarakan apa, semuanya campur aduk, yang pastinya Aku merindukanmu. 



اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِى شَأْنِى كُلَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah, rahmat-Mu aku harap, dan janganlah Engkau serahkan (nasib) diriku kepada diriku sendiri meski hanya sekejap mata, perbaguslah untukku segala urusanku, tidak ada ilah yang haq kecuali Engkau.” (HR Abu Dawud).

احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِز
Bersungguh-sungguhlah mengupayakan apa-apa yang bermanfaat untukmu, memohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu merasa lemah (pesimis).” (HR Muslim)

hey cita-cita, where are you?

Random

Hidupku rasanya tidak tertata dengan baik. aku berjalan, bahkan ini sudah berlari tanpa arah. aku berubah jadi plin-plan, aku jarang sholat, aku berubah menjadi mahasiswa Galau yang tidak tau apakah bisa pake toga dan diwisuda tahun ini. aku punya rencana banyak, tapi entah dengan alasan apa, aku tidak memiliki komitmen yang baik untuk melakukannya. rutinitas yang menyebalkan dan itu-itu saja, dengan tugas Dosen yang menggila akhir-akhir ini. aku ingin merubahnya.

oh my, lihat kamarku malam ini. beberapa hari yang lalu aku beli baskom yang ukurannya paling besar. bahkan masih bisa menampung badanku yang besar ini kalau aku masuk didalamnya dan duduk.  yaaahhh, aku beli dengan alasan "beberapa baskom di kos sudah tidak layak pakai" dan selalu dalam keadaan penuh rendaman baju-baju penghuni yang lain setiap kali aku ingin memakainya. belakangan : bajuku menumpuk, bahkan aku pernah sampai tidak punya baju bersih lagi untuk dipakai. Gengges? ya, pastilah. tapi aku berusaha memaklumi. aku tinggal bersama yang lain. ini rumah "kita" bukan hanya "aku". akhirnya, dengan baskom baru, aku bisa mencuci baju-bajuku yang sudah tidak sudi lagi masuk dalam kontainer baju-baju kotor. hhhh, keperempuananku benar-benar tergadai.



Aku seperti orang yang tidak punya cita-cita. padahal sebenarnya cita-citaku sangat banyak. bahkan dengan alay semua hal yang akan ku lakukan tahun ini sudah ku tulis. dan akan kulaksanakan secepatnya. tapi, satupun belum ada yang berjalan. apakah aku ini?

dan akhir-akhir ini, aku menyadari bahwa semakin hari aku akan menjadi semakin tua. tua? apakah aku harus lulus cepat? apakah aku harus berkerja? apakah aku harus mencari uang sendiri? harus mandiri? apakah aku harus menikah???? harus mengurus suami? anak? apakah aku harus punya tanggung jawab yang lebih besar dari ini?

dengan rasa takut ku katakan, Tuhan, aku belum siap :( 

rasanya terlalu sebentar. aku masih ingat hari pertama menginjakkan kaki disini, dikampusku. aku layaknya orang kampung ke kota. melihat betapa hijau dan cantiknya kampusku. yes, dengan bangga, alhamdulillah akhirnya aku kuliah. aku masih ingat saat itu aku berjanji dengan diriku sendiri, aku akan menjadi mahasiswa terbaik, berprestasi, dan bisa membanggakan keluargaku di tanah bumbu. 

kemudian beberapa tahun berlalu, 

aku ternyata hanya menjadi mahasiswa yang biasa-biasa saja. masih ada mahasiswa lain yang jauh lebih berprestasi dariku. apakah aku tidak belajar? aku belajar! hanya saja, aku tidak bersungguh-sungguh, masih ada yang lebih bersungguh-sungguh kuliah selain aku. aku merasa sangat payah, payah, dan payah. hingga saat ini, semester akhirku, aku bahkan belum bisa melakukan penelitian. yang lainnya juga belum bisa sih.  aku memang tidak bodoh-bodoh amat, IPK ku dikampus cukuplah buat bekal lulus. kalau nanti di wisuda insyaallah masih bisa disebut sama moderator LULUS DENGAN SANGAT MEMUASKAN. bahkan ini sedang gencar merubahnya jadi LULUS DENGAN CUMLOAD. hmmmm, kembali lagi, aku belum bisa bersungguh-sungguh. Bheheheeee.

aku menyesal menghabiskan waktu kuliah yang lebih lama. aku menyesal belum bisa melakukan beberapa hal bermanfaat yang TUNTAS ku laksanakan. contohnya? BEM, ya, aku tau pernah ada masa dimana aku benar-benar ingin berbagi, kemudian menjadi tidak ingin sedikitpun berkecimpung lagi didalamnya. aku tau ini tidak profesional. dengan terang-terangan bahkan ada salah satu pengurus bilang kalau aku penghianat. apa yang ku hianati? siapa? organisasi ini? dengan siapa aku berpaling? aku benar-benar menangis mendengarnya. bahkan mubes akhirpun aku tidak lagi datang. sumpah, aku ingin sekali datang. aku bahkan merasa bersalah, tapi  disisi lain sebenarnya aku takut. bahkan dari dulu sebenarnya aku sudah takut. 

Aku benar-benar dalam titik lemah selemah-lemahnya. apakah aku tidak berguna? apakah aku tidak akan bisa menjadi orang yang membanggakan? aku tidak tau apa yang bisa ku banggakan. lebih lagi, aku mungkin tidak bisa menciptakan citra yang baik di jejearing sosial. karena aku termaksut orang yang suka ngoceh. apa aja ditulis. bahkan mamaku pernah bilang bahwa jejaring sosial sudah ku jadikan diari. bhehehe, menurutku. citra itu bisa diciptakan dijejaring sosial. mau baik atau buruknya seseorang adalah dengan "berteman dengannya didunia nyata". apa kau yakin Mario Teguh adalah orang terbaik dan sempurna karena dia bijak didunia maya? hanya Tuhan yang tau..

masih ingat rasanya waktu SD, dengan semangat di diari ku tulis bahwa suatu saat aku akan menjadi DOKTER. ini bukan hal yang remeh. aku merasa anak kecil selalu punya impian dan bersungguh-sungguh mewujudkannya. setiap disuruh menulis biodata, aku selalu menulis cita-citaku adalah DOKTER. masuk SMP, SMA, dan kuliah sampai sekarang Aku sudah tidak punya cita-cita lagi. aku berubah jadi cemen, berantakan, tidak tau harus apa, tidak tau mana yang terbaik untuk masa depanku. entah kemana perginya cita-cita. setiap hari aku meras cita-cita tidak lagi penting. yang penting adalah lakukan terbaik hari ini dan nikmati keberhasilannya dihari esok. 

tapi aku salah..
cita-cita itu penting, sampai tua pun setiap orang masih harus punya cita-cita. bahkan ketika semua yang kita inginkan sudah tercukupi, sudah lengkap, setiap orang tetap harus punya cita-cita. setiap hari harus ada cita-cita. karena menurutku cita-cita itu adalah keharusan. keharusan yang harus kita perjuangkan untuk mendapatkannya dan harus kita pertahankan keberadaannya.

seperti waktu SD, aku selalu ingin punya semangat seperti itu. semangat untuk bersungguh-sungguh meraih sesuatu yang ku inginkan. aku ingin masa dimana aku berjuang untuk ranking 1, aku ingin dimana aku takut jika pulang kerumah tidak membawa nilai yang baik dari sekolah, aku ingin dimana aku bisa membanggakan mama abah saat melihat nilai raportku. atau menjadi pemenang jika bermain asinan dengan teman-temanku. aku ingin menjadi yang terbaik, dan aku selalu bisa. aku ingin yang seperti itu lagi. aku ingin itu kembali. aku ingin percaya bahwa aku bisa menjadi yang terbaik.

ya Allah, kenapa waktu ini begitu singkat, apakah aku masih bisa merubahnya?






About me

Foto saya
Just a simple girl, tidak cukup beberapa huruf disini untuk menggambarkan siapa saya | anak bungsu dari Keluarga bugis yang tersesat di Kalimantan | ♥ Buku, Laut, Cg, Sheila On Seven, Hijau, Jalanjalan, dan Makan Enak | Urban Farming, and Go Green!
Diberdayakan oleh Blogger.