050214

Taukah hal yang sangat aneh yang terjadi hari ini? oke, mari duduk sebentar dan akan saya ceritakan. Pukul 12.00 siang aku menerima bbm dari sahabatku Delma yang memintaku memberikan darah untuk keponakan ganteng kita "Ilham". Ilham, dia divonis dokter beberapa hari yang lalu positif mengidap Leukimia Lipoblastik dan sekarang masih mengalami perawatan di Rumah Sakit Ulin kota Banjarmasin. Kemarin sempat ingin memberikan darah namun dokter tidak mengizinkan karena aku mengalami anemia. 
Alhamdulillah nya hari ini sudah bisa.

Bergegas meninggalkan setumpuk pekerjaan di kampus dan Laboratorium menuju rumkit di Banjarmaasin, sendirian dan kehujanan pula. but, its oke, bukan cerita ini yang ingin aku sampaikan.

Sampai rumah sakit dengan keadaan basah kuyup dan menggiil. Karena aku sedikit takut sendirian, aku sms Reza untuk datang kerumkit melihatku. berkali-kali ku cek handphone untuk memastikan masih tetap aktif hingga proses pengambilan darah ini selesai dan setidaknya disaat Reza datang. Dan na'asnya handphoneku sudah tidak aktif dan Reza pun tidak juga datang.

Aku siap untuk tranfusi. Dokter kembali memeriksa tekanan darah dan segalanya, semua sudah oke. Ku rebahkan badanku, bismillah, ini bukan pertama kalinya aku tranfusi darah, tapi tidak tau kenapa aku sangat gugup. lebih tepatnya, aku lapar :D karena aku belum makan dari pagi.

Tidak lebih dari 30 menit semua sudah selesai, I'm fine. so Fine. Dokter senyum-senyum melihatku dan bertanya "pusing?", karena aku sangat baik-baik saja tentu saja aku jawab "tidak dok, alhamdulillah tidak merasa apa-apa, ini bukan yang pertama kali dok". Dokter kembali menatapku, kali ini tidak senyum. Dan tidak ada beberapa detik setelah Dokter menatapku dengan wajah seriusnya itu, Perutku mulai tidak enak. Aku kembali menatap Dokter yang masih menatapku.
"perutku tidak enak, kenapa ya?"
2 detik
"dokter, aku mau muntah"
5 detik
"dok, aku tida bisa melihat"
...............................
Kemudian semua ruangan terlihat samar-samar. Tv di depanku yang sedang menyala sangat terlihat samar. kepalaku sangat pusing. aku merasa mual tapi tidak bisa memuntahkannya. Aku sadar, sangat sadar, aku masih mendengar dokter mengatakan "buka matanya, paksa, jangan tutup matanya, yang kuat, dilawan" sambil menampar-nampar pipiku. Dokter memintaku membuka mata, sementara aku sendiri tidak kuat untuk membuka mata. semua yang kulihat tidak jelas. aku sudah tidak bisa berbicara. Nafasku pendek, badanku menggigil, jantungku masih berdebar-debar dengan sangat kencang. aku masih sangat ingat dengan jelas bagaimana rasanya. Samar-samar terlihat beberapa orang berdiri disampingku. Ada cahaya yang sangat silau tepat berada di depan mataku. Sangat jelas dokter kembali mengatakan "dilawan, jangan tutup matanya, lihat  cahaya di depan". 

Sungguh, disaat-saat yang seperti itu aku merasa... sendirian. aku memegang erat tangan dokter yang berada disampingku. aku hanya bisa menatap kedepan dengan pandangan yang masih tidak jelas.
Dan yang sangat anehnya, disaat-saat yang seperti tadi itu aku hanya membayangkan dia. 
ya, Dia yang tidak perlu lagi ku sebut namanya :)

Leave a Reply

About me

Foto saya
Just a simple girl, tidak cukup beberapa huruf disini untuk menggambarkan siapa saya | anak bungsu dari Keluarga bugis yang tersesat di Kalimantan | ♥ Buku, Laut, Cg, Sheila On Seven, Hijau, Jalanjalan, dan Makan Enak | Urban Farming, and Go Green!
Diberdayakan oleh Blogger.