Untukmu, ma

Hay ma..


Aku tau, menjadi seorang ibu sekaligus ayah adalah satu pekerjaan, maksutku satu takdir hidup, yang sangat tidak mudah yang telah Allah swt berikan untukmu. tapi kau tidak pernah menyerah, sekalipun kau memang sering mengeluh banyak hal di depan semua anak-anakmu, terutama aku. sejak abah tidak ada dirumah, kau lebih sering marah-marah tidak jelas. bahkan hal sepele saja dan bahkan sebenarnya sangat tidak penting untuk di bahas, sering kali kau besar-besarkan. inilah, itulah. sangat sering aku merasa ingin lari dari rumahmu, tinggal sendiri, hidup sendiri tanpa harus mendengarkan semua kata-kata yang sering keluar dari mulutmu. sangat sering juga kata-kata itu terlalu sakit untuk didengar. kau juga selalu memperlakukanku seperti anak kecil. kau tidak sungkan untuk membentak-bentakku didepan banyak orang. atau marah-marah lagi dengan suara keras hingga semua tetangga bisa jelas mendengarkan suaramu, karena jujur saja, keluarga kita tidak ada yang bisa berbicara dengan suara yang pelan. berbicara cepat dan nyaring, itulah kita.

berpuluh tahun aku memaklumimu ma. bahkan sangat sering aku melawan dan menjawab semua celotehanmu. aku yakin, semua orang disekitar rumah kita sudah mencapku sebagai gadis "pembangkang dan kurang ajar" karena selalu dan selalu melawanmu. tapi aku tidak peduli apapun kata mereka. aku tidak peduli, karena aku sangat berharap suatu saat aku akan pergi dari rumahmu, hidup tenang dan damai tanpa segala macam celotehanmu. aku memang suka melakukan banyak kesalahan ma, aku pemalas dirumah, aku tidak bisa memasak, jarang mebantumu mengurus rumah, tidak hidup selayaknya gadis-gadis baik yang sering kau banding-bandingkan denganku. aku sangat beda ma. aku juga yakin, kau menyesal memiliki anak sepertiku dan berharap kau memiliki anak seperti mereka yang sering kau banding-bandingkan dulu denganku.



sangat banyak hal yang membuatku merasa "akulah anak yang paling tidak beruntung" didunia ini karena memiliki ibu yang tidak sama dengan para ibu lainnya, terutama sahabat-sahabatku. kadang aku iri, bahkan  dulu aku pernah berdoa semoga Allah swt menggantikanmu dengan ibu yang lebih penyayang, pengertian, penyabar, dan lembut hatinya. apalagi setelah abah tidak ada dirumah, aku bahkan rutin berdoa semoga Allah swt membalikkan kenyataan ini, kenyataan bahwa aku tidak memiliki abah dan ibu yang tidak begitu menyayangiku.

sederhana sebenarnya, aku hanya ingin kau bersikap lembut denganku, sedikit saja. bersabar mendidikku menjadi anak yang lebih penurut. aku yakin, aku akan bisa menjadi seperti yang kau inginkan ma. menjadi gadis yang rajin dirumah, ulet, cekatan, dan juga pandai hebat memasak. 

setelah kuliah dan tinggal di banjarbaru. aku merasa BEBAS. bukan bebas bisa melakukan segala hal seenaknya. bebas dalam artian, aku bahagia, tidak ada tekanan, aku bisa belajar dengan tenang tanpa harus disuguhi perintah ini itu, bebas menentukan mana yang terbaik untukku, dan bebas mengatur uang sendiri. aku seperti terlahir kembali, aku baru, menjadi manusia baru yang memilih ingin jadi apa nantinya. aku ingin itu? tinggal belanja. aku ingin ini? tinggal belanja. aku ingin makan ini itu, tinggal belanja. semuanya terserahku. tapi tetap dengan uang yang setiap bulannya kau beri. aku ingin berantakan, ingin bersih, semuanya terserahku. akulah bos di kota ini. tidak ada 1 pun orang yang mengaturku lagi. selama yag kulakukan masih dalam hal positif, akan kulakukan tanpa harus memikirkan banyak hal. aku layaknya budak yang merdeka.

Sekarang, sudah 3 tahun aku disini. hidup dengan kebebasan tersebut. hidup tanpa mendengar suaramu yang membuat hati dan telingaku sakit setiap harinya. kalaupun aku harus mendengarnya, mungkin itu hanya dalam waktu-waktu tertentu. misalnya saat liburan kuliah, sehingga aku pulang kerumah.  setelah 3 tahun ini, taukah kau apa yang kurasakan ma?

aku belajar banyak hal. sangat banyak pokoknya. segala hal yang sudah aku tau, bahkan belum pernah aku tau seeeeeedikitpun, sekarang aku tau banyak. kuliahku Alhamdulillah lancar, kau sudah tau dari dulu anakmu ini memang tidak bodoh-bodoh sekali. aku masih bisa berprestasi dan alhamdulillah nilai indeks prestasi kumulatifku saat ini lumayan lah bagus. insyaallah tidak akan memalukanmu.

tapi dibelakang itu?

aku menjadi wanita tangguh yang sering roboh. bahkan tumbang. aku kehilangan jati diri. aku susah mengontrol emosiku. aku tidak pintar menyimpan uang, selama kuliah SEKALIPUN tidak pernah menabung lagi. uang yang kau beri setiap bulannya selalu habis. bahkan kadang aku harus minta uang lagi untuk beli ini itu, mengerjakan ini itu, memperbaiki ini itu, dan segalanya yang tidak bisa ku jangkau dengan uang yang setiap bulannya kau beri. aku punya banyak beasiswa ma, aku pernah dapat bersih 2 juta dari PKM, 3 juta dari lippo grup, dan sekarang insyaallah dapat lagi 3 juta dari BRI atau 2,5 juta dari beasiswa PPA (Prestasi). TAPI ENTAH KEMANA uang yang sebegitu banyak ku dapat! aku tidak ingat ma, aku bahkan selalu saja minta uang darimu atau kakak-kakakku. aku memang sangat boros, aku suka menghabiskan uang untuk beli novel atau belanja makanan-makanan enak, beli baju, jilbab, jeans, tas, dan segala hal baru. yap, mungkin uangnya habis disana. karena yang terlihat, aku tidak begitu se-KAMPUNGAN dulu waktu aku masih di tanah bumbu. aku juga mudah putus asa, aku menjadi cengeng, sedikit-dikit galau, sedikit-dikit nangis. update status di facebook dan menghambur tweet di twitter. ya, aku benar-benar dipecundangi oleh waktu ma.

dan terakhir, yang sangat-sangat ku sadari adalah "Hidupku sangat tidak teratur tanpa adanya mama" yang selalu suka mengatur-ngatur hidupku. aku mulai paham, aku menjadi seperti ini karena mama tidak ada. aku hidup sembarangan karena tidak ada mama yang memarahiku. aku suka galau dan cengeng karena aku tidak sekuat dulu (waktu mama suka memaki-makiku), aku terlalu boros karena tidak ada mama yang mengatur uangku.
Astagfirullaaaaaahhhh...
ampuni aku ma, ampuni aku yang dulu selalu tidak patuh terhadapmu. sekarang aku tau susahnya mengatur hidup sendiri, bahkan aku juga merasakan susahnya menghidupi anak yang "sepertiku" sendirian. ampuni aku yang tidak peduli dengan semua masalah hidupmu. ampuni aku yang tidak sadar betapa sayangnya kau denganku.

sedikit demi sediki taku tau susahnya kau dengan pendidikanmu yang sangat rendah mencari uang untuk menguliahkanku hingga nanti aku menjadi seorang Sarjana. sekarang aku tau semuanya ma, aku tau susahnya kau selama ini berjuang untuk menjadikanku sukses. padahal sebenarnya umurmu sudah 50 tahun lebih. seharusnya diusiamu ini, kau hanya perlu santai dirumah, bahagia, tanpa harus pusing memikirkan biaya SPP, kost, uang belanja, dan segala hal tentangku.

ya Allah, mungkin aku tidak akan tangguh sepertimu ma jika aku sudah tua. 

Hari ini, setelah semua ini selesai, setelah nanti Banjarbaru bukan lagi menjadi tempatku untuk hidup, setelah SP tertancap paten dibelakang namaku. aku bersumpah ma, ini bukan lagi janji. insyaallah, sengan segala kemampuan yang ku miliki, dengan segala yang telah kau korbankan untukku, aku bersumpah akan membahagiakanmu ma, akan membuatmu bangga memiliki anak sepertiku. akan ku bangun satu persatu mimpi yang kau inginkan. kau akan menghabiskan masa tua denganku. kalau aku sudah cukup punya uang, kita akan keliling Indonesia, keliling dunia kalau perlu untuk liburan bersama. kita bangun mesjid, kata ustad biar Allah swt juga mmebuatkan kita rumah di surganya kelak. pokoknya kita lakukan apapun yang kau mau.

semuanya kulakukan ma, asal kau tidak pergi meninggalkanku dengan cepat. asal kau tidak pergi seperti abah pergi meninggalkan kita. kau harus menjadi saksi kesuksesanku. jangan pernah lupa untuk mendoakanku ma, jangan pernah melupakanku atau membenciku. karena sampai kapanpun, kau adalah mamaku yang terbaik, aku tidak ingin seorang mama yang lainnya, aku hanya ingin mama sepertimu. bahkan jika aku harus hidup lagi, aku akan tetap ingin jadi anakmu ma. aku ingin tetap menjadi anakmu. percayalah bahwa aku sangat sayang denganmu ma. aku sangat sayang.






Leave a Reply

About me

Foto saya
Just a simple girl, tidak cukup beberapa huruf disini untuk menggambarkan siapa saya | anak bungsu dari Keluarga bugis yang tersesat di Kalimantan | ♥ Buku, Laut, Cg, Sheila On Seven, Hijau, Jalanjalan, dan Makan Enak | Urban Farming, and Go Green!
Diberdayakan oleh Blogger.