Sabar dan Sholat itu adalah Penolong


Beberapa hari yang lalu seorang kenalan bercerita dengan saya bahwa sedang mendapat sebuah masalah. Dia tidak begitu dekat dengan saya, tapi entah kenapa hari itu dia berbicara banyak hal dengan saya seolah-olah selama ini semua kisah itu tidak pernah diceritakan ke orang lain. semuanya dia ceritakan panjang lebar. saya sebagai teman yang baik tentu saja berusaha mendengarkannya, dan mencoba memahami satu persatu masalahnya. setelah selesai, saya menyarakannya untuk meng-list satu persatu masalah masalah itu kemudian membantu mencari solusi yang terbaik bersama-sama. Saya fikir memberinya saran yang seperti itu cukup memudahkannya. paling tidak, bisa membuatnya tenang walaupun masalah masalahnya belum terselesaikan juga. Dia minta tolong kesana kemari, melakukan segala cara, tapi memang belum bisa terselesaikan. Saya jadi berfikir, adakah masalah yang tidak bisa diselesaikan? 

Dan malam inipun mungkin Allah sedang menjawab pertanyaan itu melalui mesin ATM yang menelan card saya. saya sangat kesal, bahkan sampai menangis di depan mesin ATM keheranan karena entah kenapa card saya "tertelan" dan tidak bisa keluar. Padahal saya sedang ada keperluan sangat penting. saya marah-marah, sampai berbicara tidak jelas, menyumpah-nyumpah sangking kesalnya. saya tidak bisa melakukan transaksi malam ini, dan harus mengurus lagi ke Bank besok pagi. Astagfirullah, besok itu pekerjaan saya sangat banyak. saya harus mengurusi sertifikat P2B, menanalisa ulang beberapa sample penelitian, mendata ulang, konsul dengan dosen pembimbing, asistensi praktikum kesuburan tanah, dan entah apalagi.

Saya pulang ke kost masih marah-marah. adik-adik di kost keheranan dan ga ada yang berani bertanya "ada apa kak?", hanya terdengar samar samar dari luar kamar suara beberapa orang yang berbicara satu sama lain "kak oty kenapa?". saya kesal! bukan masalah tidak bisa melakukan transaksi malam ini. tapi karena harus berhadapaan dengan kejadian ini lagi, ini sudah yang kesepuluh kalinya. Dan cuma card saya yang paling sering mengalami.

Saya mencoba menenangkan diri. saya bawa wudhu kemudian sholat isha. setelah sholat langsung ingat tentang "Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan seseungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu'. (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali padanya" (Al-Baqarah: 45-46). Bahkan gambar tentang surah ini pernah saya posting di blog beberapa waktu yang lalu.

Menyadari satu hal, bahwa kita sering mendapat sebuah masalah lalu sibuk kesana kemari mencari pertolongan. LUPA, lupa bahwa Allah yang maha segalanya sudah mempersiapkan pertolongan, bahkan sebelum kita meminta. saya mulai tidak mengenal Allah sebaik saya mengenal pengurus bank yang bisa mengeluarkan card saya di dalam mesin ATM. saya mulai tidak mengenal Allah sebaik saya mengenal teman-teman saya yang bisa membantu mentransfekan beberapa uang untuk urusan saya. saya mulai tidak mengenal Allah sebaik saya mengenal Bapak syaib yang bisa membantu merampungkan skripsi saya. Yah, saya mulai tidak mengenal Allah dengan baik. saya lupa dengan "semua yang ada di dunia ini, yang terlihat atau tidak itu punya Allah. apa sih yang Allah ga bisa?".

Saya berdoa mati-matian supaya segala masalah saya yang belakangan ini seperti tidak ada habis-habisnya segera selesai. sungguh, saya sangat merasa terbebani, dan saya mulai tidak kuat lagi. saya sering menangis, kebangun tengah malam, dan emosian. saya benar-benar merasa jadi orang gila. astagfirullah.

saya semakin dan semakin menyadari bahwa berdoa saja tidak cukup. carilah pertolongan Allah dengan sabar dan sholat. mungkin inilah ujian saya untuk menjadi lebih baik. mungkin pertolongan Allah semakin mendekat jika saya benar-benar harus memperbaiki kualitas sabar dan sholat. sabar yang tidak perlu dengan mengeluh, sabar yang selalu ingat dengan Allah, serta sholat yang paling tidak bisa tepat waktu dan khusyu'.

maafkan hambamu ini, ya Allah. 

Leave a Reply

About me

Foto saya
Just a simple girl, tidak cukup beberapa huruf disini untuk menggambarkan siapa saya | anak bungsu dari Keluarga bugis yang tersesat di Kalimantan | ♥ Buku, Laut, Cg, Sheila On Seven, Hijau, Jalanjalan, dan Makan Enak | Urban Farming, and Go Green!
Diberdayakan oleh Blogger.