Lipida


PENDAHULUAN
Lipid merupakan gudang energi, tidak larut dalam air dan dapat diekstraksi dari komponen sel lainnya dengan pelarut organik seperti hidrokarbon dan karbontetraklorida (Poedjiadi, 1994).
Senyawa organik lipid adalah senyawa yang heterogen dari jaringan. Golongan Lipid adalah segolongan besar senyawa tak larut di dalam air yang terdapat di alam. Lipid cenderung larut dalam pelarut organic misalnya eter dan kloroform dan merupakan senyawa yang heterogen dari jaringan. Sifat ini yang membedakan dengan karbohidrat, protein, asam nukleat dan kebanykan molekul hayati lainnya. Lipid dapat diperoleh dari hewan maupun tumbuhan dengan cara ekstrasi menggunakan alcohol panas, eter dan pelarut lemak yang lainnya. Macam senyawa itu kuantitasnya yang doperoleh dari ekstraksi itu sangat tergantung pada bahan alam sumber lipid yang dapat digunakan (Anonim, 2008).
Senyawa-senyawa yang termasuk dalam lipid terbagi dalam beberapa golongan. Ada beberapa cara yang digunakan untuk penggolongan yang dikenal. Bloor membagi lipid dalam tiga golongan besar yaitu (Chandra, E., 2006) :
1.         Lipid sederhana yaitu eter, asam lemak dan berbagi alcohol. Misalnya pada lilin   dan gliserol.
2.         Lipid gabungan yaitu eter, asam lemak yang mempunyai gugus tambahan misalnya fosfolipid.
3.         Derivat lipid yaitu senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis. Misalnya lemak dan gliserol.
Penggolongan lipid berdasarkan kemiripan struktur kimianya yaitu :
1.        asam lemak
2.        lemak
3.        lilin
4.        fosfolipid
5.         sfingolipid
6.        Terpen
7.         Steroid
8.        lipid kompleks (Poedjiadi, 1994).
Proses biokimia sintesis asam lemak pada hewan dan tumbuhan relatif sama. Berbeda dengan tumbuhan, yang mampu membuat sendiri kebutuhan asam lemaknya, hewan kadang kala tidak mampu memproduksi atau mencukupi kebutuhan asam lemak tertentu. Asam lemak yang harus dipasok dari luar ini dikenal sebagai asam lemak esensial karena tidak memiliki enzim untuk menghasilkannya (Anonim1, 2010).
Asam lemak tidak lain adalah asam alkanoat atau asam karboksilat dengan rumus kimia R-COOH or R-CO2H. Contoh yang cukup sederhana misalnya adalah H-COOH yang adalah asam format, H3C-COOH yang adalah asam asetat, H5C2-COOH yang adalah asam propionat, H7C3-COOH yang adalah asam butirat dan seterusnya mengikuti gugus alkil yang mempunyai ikatan valensi tunggal, sehingga membentuk rumus bangun alkana (Anonim1, 2010).
Lemak dan minyak dalam makanan dan dalam seni, beberapa pengetahuan dasar tentang kimia dan sifat fisik sangat penting. Ini adalah objek dari bagian ini untuk menyajikan informasi yang diperlukan minimum tersebut dengan cara yang paling sederhana (Campbell, 2002).
Lemak dapat dibagi menjadi gliserin dan asam lemak, campuran yang dihasilkan mengandung tiga molekul asam lemak untuk setiap molekul gliserin. Karena itu proporsi asam untuk gliserin, senyawa kimia yang ditemukan dalam lemak sebelum split diketahui kimia sebagai triglycerids. Karena ada sejumlah asam lemak yang berbeda yang terjadi dalam lemak alam, banyak perbedaan yang sangat triglycerids ditemui di alam. Ini diberi nama sesuai dengan asam lemak atau asam yang dikandungnya. Jadi triolein adalah asam oleat triglyceride, tripalmitin bahwa asam palmitat, tristearin bahwa asam stereat, sementara monoplamitin-distearin berisi, seperti namanya menunjukkan satu molekul dua palmitat dan asam stereat. Meskipun berbagai asam lemak yang ditemukan dalam lemak dan minyak alami, hanya beberapa dari mereka sangat penting komersial yang beredar (Campbell, 2002).
Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam air terdisosiasi sebagian. Umumnya berfase cair atau padat pada suhu ruang (27° Celsius). Semakin panjang rantai C penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut. Minyak tanah dan minyak pelumas adalah derivat dari minyak residu dan batu bara yang berisikan karbon dan nitrogen. Minyak bisa sampai ke perairan sebagai limbah. Sebagian besar lemak mengapung di dalam air limbah, akan tetapi ada juga yang mengendap terbawa oleh lumpur (Anonim2, 2010).
Asam lemak jenuh bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena itu, dikenal istilah bilangan oksidasi bagi asam lemak (Estiti, 1995).
Tujuan dari pelaksanaan praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan lipid yang ada dalam tanaman.



BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Alat
1.      Soxhlet
2.      Alat-alat gelas
3.      Oven
Bahan
1.      Padi, kelapa, kemiri dan kacang tanah (yang telah dihaluskan)
2.      Petroleum benzene
Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Nopember 2010 bertempat di Laboratorium Analisis Kimia II Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat.
Prosedur Kerja
1.      Timbang bahan yang telah dihaluskan sebanyak 2 gr (sebainya yang kering & ayakan 40 mesh) masukkan ke dalam tabung reaksi soxhlet dalam bungkusan kertas saring berbentuk tabung yang tepat masuk dalam tabung soxhlet.
2.      Pasang tabung ekstraksi pada alat destilasi soxhlet dengan solven petroleum benzene secukupnya. Destilasi dilakukan selama 4 jam.
3.      Petroleum benzene yang telah mengandung ekstrak lemak ditimbang, kemudian diuapkan diatas water batch sampai agak pekat. Teruskan pengeringan dalam oven 100oC sampai berta konstan.
4.      Berat residu dalam botol ditimbang dinyatakan sebagai berat minyak dan lemak (atau berat bahan terbungkus setelah ekstraksi dan sebelum ekstraksi = kadar lemak).
5.      Penurunan kadar lemak selama perkecambahan dihitung dengan mengurangkan kadar lemak sebelumnya. Hasil pengukuran kadar lemak selanjutnya dibuat grafik.






HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan (Sampel Padi)
No.
Kelompok
Sampel
Berat sampel (gr)
Berat labu (gr)
Lemak (gr)
Kadar lipida (%)
1
I
Padi
3,0006
126,5677
126,6393
2,414
2
II
Kacang tanah
3,0031
113,7717
112,2100
52
3
III
Kemiri
3,0000
120,2347
121,8083
52,45
4
IV
kelapa
3,0029
101,9307
103,8774
64,83

Diketahui  :
Padi  = 3,0006 gram
Berat awal labu = 126,5677 gram
Petrolium benzene = 125 ml
Berat akhir labu =  126,6393gram
Perhitungan :
*      Untuk mendapatkan berat akhir sampel:
= 126,6393 – 126,5677
= 0,0716
*      Menghitung kadar lemak:
Uji kadar lemak = berat awal sampel – berat akhir sampel x 100%
                                                Berat sampel
                           = 3,0006 – 0,0716 x 100%
                                     3,0006
                           = 2,414%
Pembahasan
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari unsur- unsur mineral. Unsur mineral juga di kenal sebagai zat organik atau kadar abu. Dalam proses pembakaran, bahan-bahan organik terbakar tetapi zat anorganiknya tidak, karena itulah disebut abu. Meskipun banyak dari elemen-elemen mineral telah jelas diketahui fungsinya pada makanan ternak, belum banyak penelitian sejenis dilakuakan pada manusia. Karena itu peranan berbagai unsur mineral bagi manusia masih belum sepenuhnya diketahui (Winarno,1997).
Dari praktikum yang telah dilakukan berat awal padi yaitu 3,0006 gram dan berat labu awal 126,5677 gram menjadi 126,6393 gram dengan petrolium benzin sebanyak 125 ml. Sebelumnya  yang dipersiapkan labu lemak dan diopen dengan suhu 105 0 selama 3-4 jam kemudian di masukkan kedalam desikator dan didinginkan , kemudian labu lemak ditimbang lagi. Setelah dilakukan ekstraksi di peroleh kadar / kandungan lemak sebesar 2,414 %   .
Pada praktikum penetapan kadar lipida pada tanaman padi, organ tanaman yang dijadikan sampel pada kelompok 1 adalah biji padi. Biji padi yang telah dihaluskan ditimbang seberat 3,0006 gr dan dibungkus kertas saring bebentuk tabung dan di masukkan pada alat destilasi soxhlet.
Soxhlet merupakan metode penyarian yang menggunakan alat Soxhlet. Pada proses ini, sampel yang akan diekstraksi dimasukkan dalam sebuah kantung ekstraksi, lalu diletakkan di bagian alat Soxlet dan digenangi dengan pelarut yang cocok. Pemanasan yang dilakukan akan menyebabkan pelarut menguap ke atas dan akan diembunkan oleh pendingin udara menjadi tetesan yang akan terkumpul kembali, bila melewati batas lubang pipa samping Soxhlet maka akan terjadi sirkulasi yang berulang-ulang dan menghasilkan sirkulasi yang baik (Riduan 1990).
Keuntungan Soxletasi adalah membutuhkan pelarut yang sedikit, karena penyarian terjadi berulang-ulang sehingga simplisia terus menerus diperbaharui dan zat yang tersari didalam pelarut lebih banyak. Kerugian dari prosedur Soxhletasi biasanya hanya dipergunakan untuk konstituen yang relatif aman terhadap pengaruh pemanasan dan hanya dipergunakan untuk simplisia tumbuhan dan jumlah kecil oleh karena keterbatasan daya tampung dari alat Soxhlet tersebut (Riduan, 1990).
Sedangkan perbandingan lemak pada sampel padi mengandung kadar lemak sebesar 2,414%, kelapa sebesar 64,83%, kemiri sebesar 52,45%, dan kacang tanah sebesar 52%. Sehingga dapat disimpulkan dari praktikum kali ini kelapa memiliki kadar lemak yang tinggi sedang padi menjadi sampel dengan kadar lemak terendah  jika dibandingkan dengan sampel lain.
Lemak/minyak merupakan asam karboksilat/asam alkanoat jenuh alifatis (tidak terdapat ikatan rangkap C=C dalam rantai alkilnya, rantai lurus, panjang tak bercabang) dengan gugus utama –COOH dalam bentuk ester/gliserida yaitu sesuatu jenis asam lemak atau beberapa jenis asam lemak dengan gliserol suku tinggi  (Anonim2, 2010).
Lemak atau lipida terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Fungsi utama cadangan lemak dan minyak dalam biji-bijian adalah sebagai sumber energi. adangan ini merupakan salah-satu bentuk penyimpanan energi yang penting bagi ertumbuhan. Penguraian lemak secara kimiawi menghasilkan energi dalam jumlah ang lebih besar sekitar dua kali lipat dibandingkan dengan energi yang dihasilkan ari penguraian kaarbohidrat (Estiti, 1995).
Pada sel tumbuhan, cadangan lipid adalah asam lemak. Cadangan ini oleh lipase dihidrolisir menjadi gliserol dan asam lemak. Asam lemak ini dipakai dalam intesis fosfolipid dan glikolipid yang diperlukan untuk pembentukan organel.Sebagian besar diubah menjadi gula dan diangkut untuk pertumbuhan kecambah (Lakitan, 1993).


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1.      Lemak adalah suatu senyawa atau molekul yang terbentuk dari asam lemak atau gliserol.
2.      Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air.
3.      Pada sel tumbuhan, cadangan lipid adalah asam lemak.
4.      Soxhlet merupakan metode penyarian yang menggunakan alat Soxhlet. Pada proses ini, sampel yang akan diekstraksi dimasukkan dalam sebuah kantung ekstraksi, lalu diletakkan di bagian alat Soxlet dan digenangi dengan pelarut yang cocok.
Saran
            Sebaiknya pada saat melakukan penyaringan lemak pada tanaman harus dijaga dan diawasi lebih teliti lagi agar apabila terjadi hal yang tidak diinginkan dapat segera ditanggulangi.

Leave a Reply

About me

Foto saya
Just a simple girl, tidak cukup beberapa huruf disini untuk menggambarkan siapa saya | anak bungsu dari Keluarga bugis yang tersesat di Kalimantan | ♥ Buku, Laut, Cg, Sheila On Seven, Hijau, Jalanjalan, dan Makan Enak | Urban Farming, and Go Green!
Diberdayakan oleh Blogger.