Ayo hidup sehat!


Agaknya kita tak menyadari bahwa bahan makanan yang kita konsumsi selama ini banyak mengandung bahan kimia. Selama ini mungkin kita mengira bahwa sayur-mayur, daging, ikan, ayam dan bahan makanan lainnya yang dijual baik di pasar tradisional maupun supermarket bebas bahan kimia. Warna sayuran yang hijau, daging segar, atau tempe yang terlihat baru belum tentu bebas bahan kimia. Bahkan tayangan regular salah satu tv swasta yang mengulas mengenai maraknya bahan kimia pada makanan menunjukkan bahwa makanan kita sehari-hari kerap bersentuhan dengan bahan kimia.
Bahkan seringkali kita tak memperdulikan kesehatan dengan terus mengkonsumsi makanan cepat saji yang kerap dijual di supermarket.
Coba kita tengok belanja bulanan kita, pastilah terdapat nugget, sosis dan makanan serba praktis lainnya yang menjadi menu makanan sehari-hari. Kesibukan luar biasa yang memang dialami hampir seluruh pekerja di kota besar membuat orang berpikir praktis dengan mengkonsumsi makanan cepat saji, padahal bahaya bahan kimia yang terkandung dalam makanan ini terus mengintai kesehatan kita. Makanan kita penuh dengan racun dan ragam jenis bahan kimia yang berdampak buruk bagi tubuh.
Jika kita flash back kebelakang, ketika manusia masih mengkonsumsi bahan makanan tradisional dimana supermarket dan hipermarket belum menggurita seperti saat ini, itulah masa ketika manusia seharusnya kembali ke alam untuk menyelamatkan tak hanya diri mereka sendiri namun juga lingkungan.
Masyarakat beberapa puluh tahun silam masih banyak yang mengkonsumsi makanan hasil olahan sendiri, bercocok tanam dimana mereka menikmati sayur dan buah-buahan segar yang bebas pestisida. Kalau sudah begitu, lagi-lagi kita dibuat pusing bagaimana mengatasi permasalahan yang sudah berakar tajam ini. Mau menanam sayur mayur sendiri atau memelihara ikan atau ayam, rasanya kok merepotkan sekali terlebih lagi untuk pekerja kantoran seperti kita yang banyak menghabiskan waktu diluar atau sekedar terjebak kemacetan kota besar.
Caranya tak terlalu sulit, ketimbang membeli sayur mayur atau daging yang dijual di supermarket, lebih baik meluangkan sedikit waktu untuk berbelanja ke pasar tradisional. Agak sedikit repot memang, terutama jika pasar tradisional tak senyaman supermarket saat ini. jika kamu tinggal di pinggiran kota dimana masih ada tetanggamu yang bercocok tanam atau memelihara ternak, tak ada salahnya membeli dari mereka. Toko bahan makanan organik juga merupakan alternatif pilihan untuk menghindari banyaknya bahan makanan yang masuk kedalam makanan kita sehari-hari. Agak mahal memang tetapi tokh uang yang kita keluarkan sebanding dengan kesehatan tubuh yang sangat berharga.
Membeli sayur atau bahan makanan lainnya di pasar tradisionalpun perlu hati-hati, kini banyak juga pedagang yang ingin meraup untung lebih besar dengan memasukkan bahan berbahaya kedalam pangan yang mereka jual. Kamu harus jeli dalam memilih bahan pangan tersebut, apakah warnanya masih segar dan bentuknya masih bagus? Tomat yang segar akan berwarna kemerahan dengan kulit yang kenyal dan tak keriput namun hati-hati juga jika warnanya merah sempurna, bisa jadi produsennya memberikan bahan kimia untuk membuatnya terlihat sangat fresh.
Toko bahan makanan organik merupakan solusi untuk menghindari bahan kimia yang terkandung didalam makanan. Di supermarket besar, mereka juga menjual bahan makanan organic atau kamu bisa pergi ke salah satu toko organic yang kini keberadaannya sudah mulai merambah wilayah Jakarta. Dengan harga yang sedikit mahal, kamu tak perlu khawatir akan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan. .
Telur juga merupakan salah satu bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari. Namun faktanya saat ini telur-telur berasal dari ayam yang disuntik sehingga membuat kualitas telur tak sebaik apabila berasal dari ayam yang dipelihara secara alami. Telur tersebut akan memiliki lebih sedikit enzim, vitamin, mineral yang sangat diperlukan oleh tubuh. Untuk mendapatkan telur dengan kualitas terbaik, lagi-lagi peternakan yang mengembangkan ayam organic jawabannya.
Begitupula dengan gula, gula memegang peranan penting sebagai pemanis makanan kita. Gula putih tak baik untuk kesehatan apabila dikonsumsi terlalu banyak. Gula merah merupakan alternatif yang baik sebagai pemanis rasa selain rasanya yang lebih sedap. Pemanis alami lainnya yang bisa kita gunakan sebaagai pemanis adalah madu. Madu sangat baik untuk kesehatan dan bisa memperbaiki sel tubuh yang rusak. Pastikan juga madu yang kamu konsumsi terjamin kualitasnya dan berasal dari lebah asli.
Satu hal lagi yang perlu kita perhatikan adalah penggunaan garam yang berlebihan didalam makanan sehari-hari. Kebanyakan orang mengkonsumsi garam dalam jumlah besar melebihi dari yang dianjurkan. Garam tak baik untuk kesehatan apabila terlalu banyak. Hampir setiap restoran dan makanan cepat saji yang dijual di supermarket mengandung garam dalam jumlah besar. Ini sangat berbahaya untuk tubuh. Kurangi jumlah garam mulai sekarang baik ketika memasak di rumah ataupun saat memesan makanan di restoran. Ingat hidup sehat dimulai dari apa yang kita makan!
Lapar.com

Leave a Reply

About me

Foto saya
Just a simple girl, tidak cukup beberapa huruf disini untuk menggambarkan siapa saya | anak bungsu dari Keluarga bugis yang tersesat di Kalimantan | ♥ Buku, Laut, Cg, Sheila On Seven, Hijau, Jalanjalan, dan Makan Enak | Urban Farming, and Go Green!
Diberdayakan oleh Blogger.