Pigmen


PENDAHULUAN
Pigmen adalah zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu ditangkap mata.  Proses secara fisik sangatlah berbeda dengan fluorescent, phosphorescence dan bentuk lain dari luminescence, yang mana materi tersebut dapat mengeluarkan cahaya dengan sendirinya (Anonim,2008).
Tanaman tak lepas dari warnanya, warna tak lepas dari pigmen dan senyawa yang terkandung di dalamnya, dan itu penting bagi kelangsungan hidupnya.  Pigmen tanaman terbagi atas dua kelas, yaitu karotenoid dan anthocyanin.  Karotenoid berspektrum warna kuning-oranye-merah.  Sedangkan anthocyanin dengan spektrum merah tua, magenta, ungu sampai indigo (Joseph, 2010).
Pewarna-pewarna ini bukan hanya hiasan belaka, namun merupakan pembantu serba guna dengan banyak manfaat.  Salah satu tugas terpenting pigmen tanaman adalah melindungi dari sinar matahari yang merusak.  Karena, pada saat terik, tanaman tidak dapat berpindah ke tempat yang lebih sejuk (Joseph, 2010).
Bagi tanaman, sinar matahari bisa berarti anugerah dan potensi sebaliknya.  Hal ini karena sinar matahari memang berperan pada proses fotosintesis yang penting bagi kehidupan tanaman.  Namun, di sisi lain, fotosintesis menghasilkan banyak radikal bebas.  Sama halnya dengan yang terjadi pada manusia, radikal bebas juga bisa merusak tanaman .
Warna merupakan pancaran cahaya dari suatu gelombang cahaya yang dipancarkan suatu bahan.  Warna yang beredar di masyarakat merupakan zat warna yang dibuat secara kimia (warna sintesis) dan warna yang dihasilakan oleh makhluk hidup yang biasa disebut pigmen.  Untuk mengetahui jenis warna yang terkandung dalam bahan bisa dilakukan pengujian dengan mengukur intensitas pancaran panjang gelombangnya (Anonim, 2010).
Tumbuhan sangat penting bagi kehidupan manusia, bukan hanya sebagai sumber pangan tetapi juga dapat digunakan ntuk bahan pakaian, senjata, perkakas, obat, tempat berteduh, zat pewarna dan masih banyak manfaat yang dapat iperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Peningkatan produksi pangan adalah salah satu cara yang dapat ditempuh dalam memantapkan kualitas dan ketahanan pangan. Biopigmen menawarkan satu solusi untuk meningkatkan produksi pangan dengan memanfaatkan pigmen alami sebagai pewarna makanan karena lebih aman dibandingkan pewarna sintetik. Penggunaan pigmen alami dalam produk makanan akan meningkatkan produktivitas dan kualitas gizi makanan. Daun suji, daun katuk, daun singkong (sumber klorofil), kesumba, kelapa sawit, saffron, wortel (sumber karotenoid), kunyit, temu lawak, temu giring (sumber kurkuminoid), akar mengkudu, kulit manggis, daun muda jati, indigo (sumber antosianin) adalah beberapa contoh sumber daya lokal Indonesia penghasil pigmen alami (Anonim, 2010).
Klorofil adalah pigmen hijau fotosintetis yang terdapat dalam tanaman. Fungsi krolofil pada tanaman adalah menyerap energi dari sinar matahari untuk digunakan dalam proses fotosintetis yaitu suatu proses biokimia dimana tanaman mensintesis karbohidrat (gula menjadi pati), dari gas karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar matahari (Dwijoseputro ,1995).

Fotosintesis adalah suatu proses yang hanya terjadi pada tumbuhan yang berklorofil dan bakteri fotosintetik, dimana energi matahari (dalam bentuk foton) ditangkap dan diubah menjadi energi kimia (ATP dan NADPH). Energi kimia ini akan digunakan untuk fotosintesa karbohidrat dari air dan karbon dioksida. Jadi, seluruh molekul organik lainnya dari tanaman disintesa dari energi dan adanya organisme hidup lainnya tergantung pada kemampuan tumbuhan atau bakteri fotosintetik untuk berfotosintesis. (Devlin, 1975).
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung klorofil/pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari ( Dwijoseputro,1995).
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis dan kandungan pigmen yang ada pada tanaman penghasil pigmen.


BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
Tanaman:
1.      Wortel
2.      Papaya
3.      Kunyit
4.      Tomat
5.      Minyak sawit
6.      Daun sawi
7.      Daun jambu mente
Kimia:
1.      CaCO3
2.      Aseton 85%
3.      Eter
4.      Na2SO4 un hidrat(5%)
5.      Petroleum eter
Alat
1.      Mortar
2.      Kertas saring
3.      Labu pemisah
4.      Botol kuning
5.      Spektrotometer
Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Jumat, 10 Desember 2010 bertempat di Laboratorium Analisis kimia II Fakultas Pertanian Universityas Lambung Mangkurat.
Prosedur Kerja
Uji Klorofil:
Ekstraksi:
1.      Contoh sebanyak 2 gr ditambah 0,1-0,2 gr dihancurkan dalam mortar. Kemudian ditambahkan aseton (*0%).
2.      Saring dengan kertas saring dan ampasnya di ekstrak kembali sampai tidak berwarna.
3.      Masukkan 25 mL eter.
4.      Ambil filtrate dan masukkan pada labu pemisah.
5.      Cuci dengan air destilat sampai lapisan air bebas dari warna yang terlarut dan aseton.
6.      Pindahkan ekstrak ke labu ukur 50 mL dan tera dengan eter.
7.      Pindahkan ekstrak ke labu kuning.
8.      Tambahkan 3 gr Na2SO4 unhidrat dan tunggu beberapa menit.
9.      Pipet larutan dan encerkan hingga Odnya pada 660 nm antara 0,2-0,8.
Uji Karoten:
Ekstraksi:
1.      Hancurkan 10 gr contoh pada mortar, kemudian tambahkan aseton dan aduk (ekstraksi).
2.      Saring dengan kertas saring dan ampasnya diesktrak kembali sampai tidak berwarna.
3.      Pindahkan filtrate ke dalam labu pemisah dan tambahkan 10-15 mL petroleum eter.
4.      Pindahkan pigmen ke dalam fase petroleum eter dengan cara mengencerkan aseton dengan air yang mengandung 5% Na2SO4 (penambahan dilakukan sedikit demi sedikit).
5.      Ulangi ekstrak petroleum eter melalui Na2SO4 unhidrat.
6.      Atur kepekatan supaya dapat tebaca pada spektrofotometer.
7.      Tentukan absorbance pada panjang gelombang 436 nm.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Hasil Pengamatan total klorofil, klorofil a, dan klorofil b
Nama Sampel
Berat Sampel
(g)
OD      660 nm
OD 642,5 nm
Faktor Pengenceran
Klorofil a (mg/gc)
Klorofil b (mg/gc)
Total klorofil (mg/gc)
Daun pepaya
2,0039
0,16
0,054
1
1,55
2,66
2,05
Daun sawi
2,0075
0,28
0,058
3
2,65
4,44
4,92

*      Perhitungan klorofil:
1.      Total klorofil pada daun Sawi
 = (7,12 x OD 660 nm) + (16,8 x OD 642,5 nm) x fp
= (7,12 x 0,28) + (16,8 x 0,058) x 3
= 4,92 mg/cg
2.      Klorofil a pada daun Sawi
= (9,93 x OD 660 nm) – (0,777 x OD 642,5 nm) x fp
= (9,93 x 0,28) – (0,777 x 0,058) x 3
=2,65 mg/cg
3.      Klorofil b pada daun Sawi
= (17,6 x OD 660 nm) – (2,81 x OD 642,5 nm) x fp
= (17,6 x 0,28) – (2,81 x 0,058) x 3
= 4,44 mg/cg



Tabel 2. Hasil Pengamatan total Karoten
Nama Sampel
Berat Sampel
(mg)
OD      Contoh
Faktor Pengenceran
Total Karoten (ppm)
Kunyit
5006,2
0,58
7
93702,41
Wortel
5001,7
0,20
8
36960,28

*      Perhitungan karoten:
1.      Total karoten pada Kunyit
= 100/b x fp x OD contoh/OD standar x 100 x 436
= 100/5006,2 x 7 x 0,58/0,0377358 x 100 x 436
= 93702,41 ppm
Pembahasan
Warna adalah pancaran cahaya dari suatu gelombang cahya yang dipancarkan suatu bahan. Warna yang beredar di masyarakat merupakan zat warna yang dibuat secara kimia (warna sintetis) dan warna yang dihasilkan oleh makhluk hidup yang biasa disebut pigmen. Untuk mengetahui jenis warna yang terkandung dalam bahan bisa dilakukan pengujian dengan mengukur intensitas pancaran panjang gelombangnya.
Di dalam tanaman terdapat organel-organel yang dapat menghasilkan warna pada sel, ini bisa disebut Plastida. Plastida dikelompokkan ke dalam 3 jenis, yaitu :


1.      Leukoplas
Plastida ini berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri dari:
a.       Amiloplas (untuk menyimpan amilum)
b.      Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan lemak/minyak).
c.       Proteoplas (untuk menyimpan protein).
2.      Kloroplas
Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang dalam batang dan sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan diri secara bebas dari pembelahan inti sel. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis.
3.      Kromoplas
Ini adalah Plastida yang mengandung pigmen, misalnya :
a.       Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
b.      Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
c.       Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
d.      Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
e.       Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.
Di dalam pigmen tanaman terdapat klorofil-a, klorofil-b dan karotenoid. Pigmen-pigmen ini memiliki peranan penting dalam proses fotosintesis. Tetapi kita juga harus mengetahui keberadaan pigmen tadi dalam tanaman.
Dari praktikum yang telah dilakukan didapat bahwa klorofil yang terdapat pada daun sawi 4,92 mg/gc dan daun pepaya 2,05 mg/gc. Terlihat bahwa klorofil yang terdapat pada daun sawi lebih besar daripada klorofil yang terdapat pada daun pepaya. Pada uji karoten di dapat bahwa total karoten pada kunyit lebih besar daripada total karoten pada wortel, yaitu 93702,41 ppm dan 36960,28 ppm.
Pengenceran dilakukan untuk mengurangi kepekatan pada uji klorofil maupun karoten. Hal ini dilakukan agar sampel dapat terbaca oleh alat absorbance. Karena pembacaaan alat absorbance yang baik adalah 0,04-0,8%. Sedangkan pada kunyit dilakukan pengenceran 7x karena kunyit terlalu pekat dan melebihi batas ukuran pembacaan absorbance yang seharusnya. Pengenceran dilakukan dengan setiap 1x pengenceran dengan ukuran 5 mL kunyit dengan 5 mL petroleum eter.
Aksi dari cahaya hijau dan kuning yang menyebabkan fotosistem pada tumbuhan tingkat tinggi dan penyerapan panjang gelombang ini oleh daun sebenarnya relatif tinggi, lebih tinggi dari yang ditampakkan pada spektrum serapan klorofil dan karotenoid. Tetapi, bukan berarti bahwaada pigmen lain yang berperan menyerap cahaya tersebut. Alasan utama mengapa spektrum aksi lebih tinggi dari spektrum serapan adalah karena cahaya hijau dan kuning yang tidak segera diserap akan dipantulkan berulang-ulang di dalam sel fotosintetik sampai akhirnya diserap oleh klorofil dan menyumbangkan energi untuk fotosintesis.

Leave a Reply

About me

Foto saya
Just a simple girl, tidak cukup beberapa huruf disini untuk menggambarkan siapa saya | anak bungsu dari Keluarga bugis yang tersesat di Kalimantan | ♥ Buku, Laut, Cg, Sheila On Seven, Hijau, Jalanjalan, dan Makan Enak | Urban Farming, and Go Green!
Diberdayakan oleh Blogger.