Unsur Pada Tanaman


PENDAHULUAN
Latar belakang
Mineral diperlukan oleh tanaman terutama dalam transpor. Misalkan suatu zat mineral berupa larutan hinggap pada salah satu daun, maka dalam hitungan detik, zat tersebut diserap oleh ektodesm yang ada pada permukaan daun. Dan tidak lama kemudian zat tersebut dialirkan ke bagian-bagian tanaman. Kejadian ini berkaitan erat dengan adanya proses fotosintesis di daun (Acehpedia, 2010).
            Pertumbuhan dan produksi suatu tanaman dipengaruhi oleh faktor tanah, iklim dan tanaman itu sendiri yang semuanya saling berin-teraksi satu sama lainnya. Tanah atau lahan sebagai tempat tumbuh tanaman tidak selalu mengandung unsur hara yang cukup dan dalam keadaan siap untuk diserap tanaman. Keadaan ini seringkali menimbulkan problema dalam meningkatkan produksi tanaman. Pada tanah yang miskin akan unsur hara perlu diadakan pemberian unsur hara yang dikenal dengan “pemupukan” (Anonim, 2010).
Sudah menjadi rahasia umum bahwa petani dalam menerapkan kegiatan agronomis terutama dalam pemupukan hanya mengandalkan pupuk konvensional seperti Urea, SP-36, KCl maupun ZA yang semuanya hanya dapat memenuhi unsur hara salah satu makro seperti N, P, K atau S saja. Sementara itu unsur lain yang dibutuhkan tanaman tidak itu saja meliankan ada 16 macam unsur yang terbagi atas unsur hara makro (C,H,O,N,P,K.Ca,Mg dan S) dan unsur mikro (Fe, Mn, Mo, B, CU,Zn, dan Cl) (Anonim, 2010).
 Walaupun sekarang banyak beredar pupuk majemuk alternatif yang diproduksi industri pupuk dan beredar di  pasaran yaitu  campuran  dari pupuk tunggal dengan berbagai kompoisisi dan merk dagang berbeda. Bahkan ada pula pupuk yang sudah terkandung semua unsur hara dalam satu kemasan. Namun, kenyataan dilapangan petani saat ini masih banyak yang enggan untuk menggunakannya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petani mengenai jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sehingga tidaklah mengherankan bila penerapan pemupukan tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang lebih sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai komponen struktural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim (Anonim, 2010).
Tujuan praktikum
      Tujuan dari praktikum ini adalah untuk membuktikan pertumbuhan berbagai biji pada berbagai media tumbuh (pasir + tanah, tanah + pupuk organik, dan Tanah + NPK).


TINJAUAN PUSTAKA
Keberadaan unsur mikro dalam tanah dipengaruhi oleh dua macam yaitu bahan induk tanah dan bahan organik tanah. Kandungan unsur hara mikro tanah dipengaruhi oleh bahan induk atau batuan dasar dari tanah itu sendiri. Adanya proses pelapukan menyebabkan mineral yang mengandung unsur mikro akan mengalami perubahan dan membentuk oksida atau sulfida dari Fe, Mn, Cu dan Zn; silikat sekunder yang mengandung Fe dan Zn; serta anion dalam borat dan molibdat. Dengan demikian, defisiensi unsur hara mikro sering dihubungkan dengan kadar unsur mikro yang rendah dari bahan induk yang terangkut (Anonim, 2010).
Bahan organik merupakan sumber unsur mikro tanah yang setelah mengalami proses dekomposisi akan tersedia bagi tanaman. Itulah sebabnya kadar unsur mikro yang belum digarap lebih banyak pada lapisan atas dibandingkan lapisan bawah karena banyaknya kandungan bahan organik (Anonim, 2010).
Unsur Hara makro maupun mikro walaupun berbeda dalam jumlah kebutuhanya,namun dalam fungsi pada tanaman,masing-masing unsur sama pentingnya dan tidak bisa digantikan satu sama lain.kalau diilustrasikan ibarat roda mobil dengan setir /kemudi.dalam junlah kebutuhan ,roda dibutuhkan lebih banyak daripada kemudi,namun dari segi kepentinganya,roda tidak dapat mengalahakan kemudi.dalam hal ini unsur hara mempunyai fungsi dan peran khusus sendiri-sendiri terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman,sehingga ketika terjadi kekurangan salah satu dari unsur hara tersebut maka akan mengakibatkan tidak optimalnya  pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur Hara yang diberikan pada tanaman sebaiknya sudah dalam bentuk ion seperti: NH,HPO,K,Mg,SO, dan lain-lain agar langsung dapat diserap tanaman. (Anonim, 2010).
Adapun beberapa maalah yang ditimbulkan akibat kekurangan unsur-unsur pada tanah maupun tanaman adalah sebagai berikut :
  1. Kekurangan hara makro
a.       Nitrogen (N)
Gejala sehubungan dengan kekurangan unsur hara ini dapat terlihat dimulai dari daunnya, warnanya yang hijau agak kekuningan selanjutnya berubah menjadi kuning . Jaringan daun mati dan inilah yang menyebabkan daun selanjutnya menjadi kering dan berwarna merah kecoklat-an.Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan berpengaruh pada pertumbuhan, yang dalam hal ini perkembangan buah tidak sempurna, umumnya kecil-kecil dan cepat matang. Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil
b.      Fosfor (P)
Sebagaimana telah dijelaskan bahwa fungsi fosfat dalam tanaman adalah: dapat mempercepat pertumbuhan akar semai, mempercepat dan memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa pada umumnya, meningkatkan produk biji - bijian dan memperkuat tubuh tanaman padi-padian sehingga tidak mudah rebah. Karena itu defisiensi unsur hara ini akan menimbulkan hambatan pada pertumbuhan sistem perakaran, daun, dan batang.
c.        Kalium (K)
Defisiensi Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda, jadi agak berlainan dengan gejala-gejala karena difisiensi N dan P.
Gejala yang terdapat pada daun terjadi secara setempat-setempat. Pada permulaannya tampak agak mengkerut dan kadang-kadang mengkilap dan selanjutnya sejak ujung dan tepi daun tampakmenguning, warna seperti ini tampak pula di antara tulang - tulang daun, pada akhirnya daun tampak bercak-bercak kotor, berwarna coklat, sering pula bagian yang bercak ini jatuh sehingga daun tampak bergerigi dan kemudian mati. Gejala yang terdapat pada batang yaitu batangnya lemah dan pendek - pendek sehinga tanaman tampak kerdil. Gejala yang tampak pada buah misalnya buah kelapa dan jeruk banyak yang berjatuhan sebelum masak, sedang masaknya buahpun berlangsung sangat lambat.
d.      Kalsium (Ca)
Defisiensi untuk Ca meyebabkan terhambatnya pertumbuhan sistem perakara, selain akar kurang sekali fungsinyapun demikian terhambat, gejala-gejalanya yang timbul tampak pada daun, dimana daun-daun muda selain berkeriput mengalami per-ubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis ( berubah menjadi kuning) dan warna ini menjalar diantara ujung tulang - tulang daun, jaringan-jaringan daun pada beberapa tempat mati. Kuncup-kuncup yang telah tumbuh mati. Defisiensi unsur Ca menyebabkan pula pertumbuhan tanaman demi-kian lemah dan menderita. Hal ini dikarenakan pengaruh terkumpulnya zat-zat lain yang banyak pada sebagian dari jaringan-jaringannya. Keadaan yang tidak seimbang inilah yang menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman ter-sebut atau dapat dikatakan karena distribusi zat - zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat ( tidak lancar).
e.       Magnesium (Mg)
Unsur Mg merupakan bagian pembentuk klorofil, oleh karena itu kekurangan Mg yang tersedia bagi tanaman akan menimbulkan gejala-gejala yang tampak pada bagian daun, terutama pada daun tua. Klorosis tampak pada diantara tulang-tulang daun, sedangkan tulang-tulang daun itu sendiri tetap berwarna hijau. Bagian diantara tulang-tulang daun itu secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak kecoklatan. Daun-daun ini mudah terbakar oleh terik matahari karena tidak mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi coklat tua/kehitaman dan mengkerut. Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula pada pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak menghasilakn biji hendaknya diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan Mg(OH)2.
f.       Belerang (S)
Defisiensi unsur S gejalanya klorosis terutama pada daun-daun muda, perubahan warna tidak berlangsung setempat-tempat, melainkan pada bagian daun selengkapnya, warna hijau makin pudar berubah menjadi hijau yang sangat muda, kadang mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya. Perubahan warna ini dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan " Tea Yellows" atau " Yellow Disease"
  1. Kekurangan unsur hara mikro
a.       Besi (Fe)
Defisiensi zat besi sesungguh-nya jarang sekali terjadi. Terjadinya gejala-gejala pada bagian tanaman terutama daun yang kemudian dinyatakan sebagai kekurangan tersedia-nya zat Fe ( besi ) adalah karena tidak seimbang tersedianya zat Fe dengan zat kapur pada tanah yang berkelebihan kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah pada daerah - daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur. Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-tempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan-kuningan, sedang tulang-tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati. Selanjutnya pada tulang-tulang daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi putih. Gejala selanjutnya yang paling hebat terjadi pada musim kemarau, daun-daun muda yang banyak yang menjadi kering dan berjatuhan. Tanaman kopi yang ditanam didaerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur, sering tampak gejala-gejala demikian.
b.      Mangan (Mn)
Gejala-gejala dari defisiensi Mn pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala defisiensi Fe pada tanaman. Pada daun-daun muda diantara tulang -tulang daun secara setempat-setempat terjadi klorosis, dari warna hijau menjadi warna kuning yang selanjutnya menjadi putih. Akan tetapi tulang-tualng daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai ke bagian sisi-sisi dari tulang. Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis bagian-bagian tersebut mati, mengering ada kalanya yang terus mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi. Defisiensi ter-sedianya Mn akibatnya pada pembentukan biji-bijian kurang baik.
c.       Borium (B)
Walaupun unsur Borium sedikit saja diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius.
Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda terjadi klorosis, secara setempat-setempat pada permukaan daun bagian bawah, yang selanjutnya menjalar ke bagian tepi-tepi nya. Jaringan-jaringan daun mati. Daun-daun baru yang masih kecil-kecil tidak dapat berkembang, sehingga per-tumbuhan selanjutnya kerdil. Kuncup-kuncup yang mati berwarna hitam/coklat. Kemudian Pada bagian buah terjadi penggabusan, sedang pada tanaman yang menghasilkan umbi, umbinya kecil-kecil yang kadang-kadang penuh dengan lubang-lubang kecil berwarna hitam, demikian pula pada bagian akar-akarnya.
d.      Tembaga (Cu)
Defisiensi unsur tembaga akan menimbulkan gejala-gejala sebagai seperti pada bagian daun tampak layu dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna menjadi coklat dan ahkirnya mati. Kemudian pada bagian buah umumnya kecil-kecil berwarna coklat pada bagian dalamnya sering didapatkan sejenis perekat (gum).
e.       Seng (Ze)
Tidak tersediannya unsur Zn bagi pertumbuhan tanaman meyebabkan tanaman tersebut mengalami beberapa pen-yimpangan dalam per-tumbuhannya. Penyimpangan ini menimbulkan gejala-gejala yang dapat kita lihat pada bagian daun-daun yang tua. Meliputi Bentuk lebih kecil dan sempit dari pada bentuk umumnya, klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun, daun mati sebelum waktunya dan kemudian berguguran dimulai dari daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak.
f.       Molibdenum (Mo)
Molibdenum atau sering pula disebut Molibdin tersedianya dalam tanah dalam bentuk MoS2 dan sangat dipengaruhi oleh pH, biasanya pada pH rendah tersedianya bagi tanaman akan kurang. Defisiensi unsur ini menyebab-kan beberapa gejala pada tanaman, antara lain per-tumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara umum daun-daunnya mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati. Mati pucuk (die back) bisa pula terjadi pada tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara ini.
g.      Si, Cl an Na
Unsur Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman Serelia misalnya padi-padian, akan tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi tanaman.
Defisiensi unsur Cl atau Klorida dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang abnormal (terutama pada tanaman sayur-sayuran), daun tampak kurang sehat dan berwarna tembaga. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas menunjukkan gejala seperti itu.
Defisiensi unsur Na atau Natrium bagi pertumbuhan tanaman yang baru diketahui pengaruhnya yaitu meng-akibatkan resistensi tanaman akan merosot terutama pada musim kering. Tanpa Na tanaman dalam pertumbuhan-nya tidak dapat meningkatkan kandungan air ( banyak air yang dapat dipegang per unit berat kering ) pada jaringan daun. Gejala-gejal lainnya belum diketahui secara jelas.
h.      Unsur fungsional
Unsur fungsional adalah unsur-unsur yang belum memenuhi kriteria unsur essensial seperti yang dikemukakan oleh ARNON & STOKT sehingga unsur-unsur ini tidak dapat digolongkan dalam unsur essensial, namun untuk penting untuk tanaman-tanaman tertentu. Dengan adanya unsur fungsional ini dapat lebih memperbaiki pertumbuhan dan kualitas hasil atau dengan kata lain, tanpa unsur fungsional ini tanaman tetap dapat men-yelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna dan normal tetapi dengan adanya unsur ini maka pertumbuhan dan kualitas akan lebih baik pada hasil tanaman tertentu, misalnya mentimun dapat mengantikan sebagaimana peranan K pada tanaman kelapa. Contoh lain dengan pemberian Na pada tanaman bit gula (Beta vulgaris) akan memperbesar umbi dua sampai tiga kali. Dari hasil -hasil percobaan, ternyata pada tanaman kenaf dan Rosela (tanaman serat) didapatkan bahwa kalau tanaman diberikan NaCl 100 ppm maka pertumbuhan lebih baik dan berat kering meningkat jika dibandingkan dengan tanpa pemberian NaCl.
Silikon(Si) dapat menyebabkan batang tebu tahan terhadap hama penggerek batang. Cobalt (Co) menyebabkan fiksasi N2 dari udara oleh bakteri bintil akar sehingga tanaman Leguminosa akan mendapat NH3 lebih banyak. Silikon menyebabkan padi lebih tahan terhadap serangan penyakit jamur.
Si diserap dalam bentuk SiO4-
Co diserap dalam bentuk Co++
Na diserap dalam bentuk Na+


BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
            Bahan dan alat yang digunakan pada praktikum adalah sebagai berikut :
Bahan
Kacang kedelai (Glycine max L.) sebagai biji yang diamati.
Kacang Nagara (Vigna cylindrica.) sebagai biji yang diamati.
Jagung  (Zea mays) sebagai biji yang diamati.
Media tanah  sebagai media tumbuh.
Pupuk organik sebagai media tumbuh.
Pupuk NPK sebagai media tumbuh.
Pasir sebagai media tumbuh.
Alat
Polybag sebagai pembungkus media dan tempat menumbuhka biji .
Alat tulis menulis  sebagai alat bantu pengamatan.
Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin, 5 April 2010, pada pukul 14.25-16.05 WITA. Bertempat di Laboratorium Fisiologi Fakultas Pertanian- Universitas Lambung Mangkurat.
Prosedur kerja
Prosedur kerja pada praktikum adalah sebagai berikut :
1.      Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.      3 buah polybag di isi dengan media tumbuh (pasir + tanah, tanah + pupuk organik, dan Tanah + NPK).
3.      Masukkan masing-masing biji kacang kedalam polybag yang ada.
4.      Kemudian amati pertumbuhan biji selama 4 hari berturut-turut.


HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil pengamatan dari praktikum adalah sebagi berikut :
Tabel 1. Hasil pengamatan kecambah
No.
Kecambah
Bentuk kecambah
Jumlah yang berkecambah
Hari ke-
Keterangan
1
2
3
4
1.
Kacang kedelai
(tanah + pupuk organik )
Lonjong
-
1
1
1
Kacang tumbuh normal, tingkat pertumbuhannya cepat dan jumlah daunnya 2 helai.
2.
Kacang Nagara (tanah + pasir )

-
2
3
3
Kacang kedelai tumbuh sangat baik, jumlah daun  masing-masing 2 helai dan batang besar dan normal.
3.
Jagung (tanah + NPK)

-
-
-
-
Pada benih jagung tidak terjadi pertumbuhan.



Tabel 2. Pengamatan normal dan tidak normal
No.
Kecambah
Keadaan perkecambah
Keterangan
normal
Tdk normal
1.
a.  Kacang kedelai
Ya
-
- Tumbuh dengan baik

b.  Kacang kedelai
-
Ya
- Tidak tumbuh

c.  Kacang kedelai
-
Ya
- Busuk
2.
a.  Kacang Nagara
Ya
-
- Tumbuh dengan baik

b.  Kacang Nagara
Ya
-
- Tumbuh dengan baik

c.  Kacang Nagara
Ya
-
- Tumbuh dengan baik
3.
a.  Jagung

Ya
- Tidak tumbuh

b.  Jagung

Ya
- Tidak tumbuh

c.  Jagung

Ya
- Tidak tumbuh

Tabel 3. Pengamatan kelangsungan hidup kecambah
No.
Keterangan hidup
keterangan
1.
Kacang kedelai
Pertumbuhan kacang kedelai tidak sampai 100 %, dari 3 benih dan hanya 1 yang tumbuh.
2.
Kacang Nagara
100 % tumbuh subur dan baik.
3.
Jagung
Tidak terjadi pertumbuhan.

Tabel 4. Tanda-tanda yang muncul
No.
Benih
Tinggi akhir (cm)
Keterangan
1.
a.  Kacang kedelai
6
Kacang membelah, tumbuh akar, kemudian disusul dengan pertumbuhan batang dan daun.

b.  Kacang kedelai
-


c.  Kacang kedelai
-

2.
a. Kacang Nagara
12
Pada hari ke 2 telah terjadi perkecambahan benih mulai membelah kemudian tumbuh akar, batang dan daun.

b. Kacang Nagara
11

c. Kacang Nagara
9
 3.
Jagung
-
Tidak tumbuh, biji berkerut



Pembahasan
      Pada praktikum kali ini, yaitu unsur-unsur yang diperlukan tanaman telah diketahui benih yang digunakan yaitu kacang kedelai, kacang Nagara, dan jagung.  Media tumbuh yang digunakan adalah hasil campuran yaitu (pasir + tanah, tanah + pupuk organik, dan Tanah + NPK)
            Hasil pengamatan dari praktikum adalah sebagai berikut :
1.      Pengamatan kecambah
                        Kacang kedelai yang ditanam dalam media tanah + pupuk organik memperlihatkan  :  kacang  yang tumbuh hanya 1 saja dengan  tumbuh normal, cepat dan jumlah daunnya 2. Sedangkan 2 biji kacang kedelai lainya tidak tumbuh hal ini dikarenakan biji yang dugunakan tidak baik.
Kacang Nagara yang ditanam dengan menggunakan media tanah + pasir memperlihatkan : pada hari pertama semua tidak tumbuh, baru pada hari kedua 2, benih tumbuh dan hari selanjutnya semua benih tumbuh.   Semua kecambah tumbuh dengan baik.
Jagung yang ditanam dengan menggunakan media tanah + NPK memperlihatkan : pada hari 1 sampai hari 4 tidak ada satu benih yang tumbuh.
2.      Pengamatan normal dan tidak normal
                        Dari 3 benih kacang kedelai hanya satu benih yang tumbuh dengan baik dan kemudian 2 benih sisanya tidak tumbuh dan busuk, kacang nagara mengalami pertumbuhan yang baik dan semua benih tumbuh dan dari 3 benih jagung tidak ada yang mengalami pertumbuhan. 
3.      Pengamatan kelangsungan hidup kecambah
                        Kacang kedelai hanya ada satu yang tumbuh, kacang nagara 100 % tumbuh, dan jagung 100 % tidak tumbuh.
4.      Pengamatan tanda-tanda yang muncul
                        Dari 3 benih hanya satu benih kacang kedelai yag tumbuh dan memiliki tinggi 6 cm dengan ciri-ciri kacang membelah, tumbuh akar, batang dan daun. Semua benih kacang nagara tumbuh dan memiliki tinggi 12 cm, 11 cm, dan 9 cm, hal ini menunjukkan kacang kedelai paling baik daya kecambahnya. Sedangkan benih jagung semuanya tidak mengalami pertumbuhan, dan bijinya mengkerut.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.    Benih yang paling banyak tumbuh yaitu kacang nagara atau 100 %, sedangkan benih yang tidak tumbuh semua atau 100 % adalah jagung.
2.    Dari ke 3 media yang digunakan yang paling berhasil adalah media tanah + pasir.
Saran
Sebaiknya pada waktu praktikum melakukan percobaan sesuai dengan prosedur percobaan, sebaliknya praktikan lebih teliti dalam memilih kualitas benih yang dipakai dalam percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Mineral bagi tanaman. http://www.acehblogger.org. Diakses pada hari Kamis/8 April 2010.
Anonim, 2010. Serba serbi rubrik. http://www.kebonkembang.com.  Diakses pada hari Kamis/8 April 2010.

Leave a Reply

About me

Foto saya
Just a simple girl, tidak cukup beberapa huruf disini untuk menggambarkan siapa saya | anak bungsu dari Keluarga bugis yang tersesat di Kalimantan | ♥ Buku, Laut, Cg, Sheila On Seven, Hijau, Jalanjalan, dan Makan Enak | Urban Farming, and Go Green!
Diberdayakan oleh Blogger.